Kunjungan Tim Riset Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) ke BPS Kabupaten Kebumen

Pada hari Rabu (6/3) BPS Kabupaten Kebumen mendapat kunjungan dari Tim Riset Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) yang dipimpin oleh Dr. Tedy Ardiansyah, SE, MM. Tim yang beranggotakan 6 orang melaksanakan audensi dengan tujuan ingin mengetahui segala informasi mengenai kemiskinan di Kabupaten Kebumen. Unindra ingin membuat master plan yang berisi rekomendasi program yang dapat dilakukan oleh OPD di pemerintah daerah untuk mengatasi masalah kemiskinan di Kabupaten Kebumen. Salah satu upaya dan komitmen rektor Unindra kepada Pemda Kebumen agar tidak lagi menjadi kabupaten termiskin di Jawa Tengah. Kegiatan riset ini sudah dimulai dari tahun 2018, sebagai bagian dari dharma bhakti dan pengabdian oleh tenaga pengajar/dosen/ilmuwan. Di BPS Kabupaten Kebumen juga sudah dibentuk tim kajian kemiskinan karena konsen terhadap keadaan Kabupaten Kebumen yang beberapa tahun terakhir berada di peringkat terbawah untuk angka pengentasan kemiskinan.

 

Penghitungan angka kemiskinan didapatkan dari Susenas yang dilaksanakan oleh BPS. Susenas merupakan mother of survey di BPS. Dalam susenas, ada yang disebut basket komoditas. Basket komoditas yang digunakan saat ini adalah basket komoditas tahun 2004, sehingga ada masukan/kritik agar basket komoditas tersebut diperbaharui. Dalam setiap pendataan, selalu ada proses pengawasan dan supervisi (monitoring kualitas) untuk mengurangi potensi non sampling error. Tim supervisi masih menemukan bahwa di masyarakat ada yang sangat membutuhkan, tetapi sama sekali tidak mendapatkan bantuan. Sejak tahun 2021, sampel susenas adalah panel. Salah satu tujuannya adalah untuk mengetahui progres pengentasan kemiskinan ekstrem, meskipun hasil data yang disampaikan adalah data agregat, bukan data individu.

 

Upaya yang dilakukan OPD sebenarnya juga terlihat. Hal ini terlihat dari tingkat kedalaman kemiskinan turun, begitu juga dengan tingkat keparahan kemiskinannya. Salah 1 (satu) hal yang bisa menjadi kendala namun juga menjadi kekuatan adalah program-program di Kebumen (counter factual scenario) sangat ditopang oleh bantuan dari pusat. Dan banyak program yang diberikan pada masyarakat oleh dinas/instansi, sifatnya masih high cost, low impact. Kendala lain adalah stabilitas harga di Kabupaten Kebumen, karena masih menjadi pekerjaan rumah yang belum terjawab adalah harga makanan jadi di Kabupaten Kebumen lebih tinggi jika dibandingkan kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah.