Koordinasi Tak Sekedar Basa Basi
Mungkin ungkapan itu yang ingin disampaikan oleh Kepala BPS Kabupaten
Kebumen, Kus Haryono, SST, M.Si pada kegiatan supervisi sekaligus koordinasi
pada kegiatan KSA Padi bulan ini.
Berawal dari kegiatan evaluasi data tanaman pangan yang dilakukan oleh
Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kebumen dan Dinas Pertanian dan Pangan
Kabupaten Kebumen , koordinasi antar stakeholder data pangan Kabupaten Kebumen
berlanjut ke kegiatan lapangan untuk melihat secara langsung proses pengumpulan
data tanaman pangan dengan metode KSA (Kerangka Sampel Area)
Kali ini kegiatan dilaksanakan di segmen yang berada di Desa
Candirenggo Kecamatan Ayah.
Segmen ini merupakan segmen yang unik, dimana hamparan sawah di
wilayah tersebut seringkali mengalami kondisi yang ekstrim. Jika musim hujan,
ketinggian air dapat mencapai perut orang dewasa. Sedangkan 30 hari tanpa
hujan, tanah sudah merekah kekeringan.
Petani di wilayah ini sampai harus melakukan penanaman hingga 4 kali
untuk dapat melakukan 1 kali panen.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas
Pertanian dan Pangan Kabupaten Kebumen, Ifah Ismatul Banat, S.Pt.
Kehadiran Ibu Ifah bukan tanpa alasan. Ibu Ifah penasaran dan sangat
tertarik dengan metode pengumpulan data tanaman pangan dengan metode KSA.
Teriknya matahari di Desa Candirenggo hari ini tidak menyurutkan
semangat para peserta kegiatan untuk menyelesaikan 1 segmen amatan yang berada
di perbatasan Kabupaten Kebumen dengan Kabupaten Cilacap ini.
Diawali dengan silaturahmi dengan jajaran pemerintah Desa Candirenggo,
rombongan langsung menuju lokasi segmen.
Tanpa guyuran hujan lebih dari 50 hari membuat jalanan dan lahan
pertanian di sekitar titik amatan menjadi sangat kering bahkan rekahan-rekahan
tanah dapat dengan mudah ditemui.
Benar saja. Bulan ini sub segmen yang mengalami puso semakin banyak.
Bulan lalu tercatat 3 titik amatan dengan fase puso, bulan ini
bertambah lagi 1 titik yang mengalami puso karena kekeringan.
Informasi tersebut menjadi sangat berharga terutama bagi Penyuluh
Pertanian Lapangan (PPL) setempat sebagai infromasi tambahan dalam penyusunan
laporan SP-Padi yang dilaporkan setiap bulan.
Hal ini penting karena data pangan yang merupakan data strategis nasional
yang menuntut akurasi dan kecepatan penyajian sebagai dasar kebijakan.
Kegiatan berakhir ketika 9 titik amatan KSA sudah selesai diamati dan
dikirim datanya.
Kedua belah pihak berharap kegiatan ini dapat berlanjut secara
periodik agar dapat menjadi suatu kolaborasi apik dalam mengawal data pangan di
Kebumen.
Peluh hari ini menjadi saksi koordinasi yang tak hanya sekedar basa
basi antar instansi.